Pendahuluan
Ma’rifatul
ilmu(mengenal ilmu)
Sering kita membahas tentang ilmu. Ilmu yang ada pada saat ini sudah
dibeda-bedakan. Ada ilmu untuk dunia dan ilmu untuk akhirat. Padahal tahukah
anda, bahwa semua ilmu itu berasal dari Alloh? Mengapa harus dibeda-bedakan?
Ilmu dapat didefinisikan dalam beberapa cara :
1. Ilmu Menurut Bahasa (Bahasa Arab)/ Lugoh : alima- – ya’lamu- – Ilman Mengetahui – pengetahuan. Jadi ilmu menurut bahasa Arab adalah hasil dari mengetahui yang akan menjadi pengetahuan.
1. Ilmu Menurut Bahasa (Bahasa Arab)/ Lugoh : alima- – ya’lamu- – Ilman Mengetahui – pengetahuan. Jadi ilmu menurut bahasa Arab adalah hasil dari mengetahui yang akan menjadi pengetahuan.
2. Ilmu Menurut Istilah :
Al-Ghazali pernah berkata, bahwa ilmu itu adalah :
Idzroku kulla syaiim ma yujhalu hatta ta’lam“Menemukan tiap-tiap sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui sampai mengetahui.”
Menurut Al-Qur’an, ilmu itu tidak akan mungkin datang sendiri. Hal ini dapat dilihat pada surat An-Nahl (16) ayat 78 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.”
Menurut Al-Qur’an, ilmu itu tidak akan mungkin datang sendiri. Hal ini dapat dilihat pada surat An-Nahl (16) ayat 78 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.”
Jadi
manusia pada hakikatnya menurut keilmuan didunia ini akan ada dua macam yaitu :
a. manusia yang mengetahui
a. manusia yang mengetahui
b.
manusia yang tidak mengetahui Untuk bisa mengetahui, Alloh memberikan potensi
diri yaitu :
a.
pendengaran
b.
penglihatan
c.
hati
Semua
itu harus didayagunakan untuk mendapatkan ilmu tentang Alloh. Mengapa harus
didayagunakan?
Didayagunakan
disini berarti manusia dituntut untuk berfikir, apakah ilmu yang mereka
dapatkan memang benar menurut Alloh atau menurut hawa nafsu mereka, atau bahkan
tidak mau (susah-susah) berfikir. Istilahnya “bagaimana pak ustad (guru) saja,
saya mah nurut aja.” Dan kebanyakan manusia mempunyai pendapat seperti itu.
Adapun
untuk orang yang tidak mau mendayagunakan potensi tersebut (berfikir), Alloh
telah menerangkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf (7) ayat 179 :
“Dan
sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami
(ayat-ayat Alloh), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh) dan meraka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai.”
1.
Rumusan Masalah
A.
Apakah pengertian ilmu?
B.
Pentingnya menuntut ilmu Alloh?
C.
Bagaimana mendapatkan ilmu?
2.
Tujuan Penulisan
Tujuan
kami dalam menulis makalah ini adalah yang pertama untuk memenuhi tugas yang
diberikan. Yang kedua adalah untuk berbagi kepada teman teman yang mengenai
ma’rifatul ilmu dan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Pokok
Bahasan Ma’rifatul Ilmi :
1.
Menuntut Ilmu adalah Sunatullah
2.
Menuntut Ilmu adalah Sunatur Rasul
3.
Apakah Ilmu itu ?
4.
Hakekat ilmu
5.
Dua macam ilmu
6.
Fungsi Ilmu
7.
Contoh-contoh Keperkasaan Ilmu
8.
Bagaimana Langkah-langkah untuk
mendapatkan Ilmu
1.
Menuntut Ilmu adalah Sunatullah
Surat
Thaahaa ayat114
Artinya
:
Maka
Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa
membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah:
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu .”
1.
Menuntut Ilmu adalah Sunatur Rasul
Hadits
:
طَلَبُ الْعلْم ِفَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya
:
“Menuntut
ilmu adalah wajib atas setiap muslim”(HR. IbnulAbdil Barr, dikutip dari
KitabTerj. Mau’izhatulmukminin, hal. 18)
1.
ApakahIlmuitu ?
Surat
Al Ankabut ayat 49
Artinya
:
Sebenarnya,
Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang
zalim.
1.
Hakekat ilmu
Artinya
:
Dan
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al Quran) dengan perintah kami.
sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu Nur, yang Kami
tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan
Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
1.
Dua macam ilmu
Surat
At Takaatsur ayat 5-6
Artinya
:
“janganlah begitu jika kamu mengetahui
dengan Ilmu yakin,Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
Surat
Al Kahfi ayat 65
Artinya
:
Lalu
mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami
berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya
ilmu dari sisi Kami.
Surah Al Baqarah ayat 282
Artinya
:
“Dan bertakwalah kepada Allah;
Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
1.
Fungsi ilmu
Surah
Yaasiin ayat 1-2 , Artinya :
“Yaa
siin. Demi Al Quran yang penuh hikmah (Al Qur’anul Hakiim)”
Surat
al Buruuj ayat 21,Artinya :
Bahkan yang
didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia (Qur’anul Majiid),
Surat
Al Waqi’ah ayat 77
Artinya
:
Sesungguhnya
Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat karomah (Al Qur’anul Kariim),
Surah
Fushshilat ayat 41
Artinya
:
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka,
(mereka itu pasti akan celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu
adalah kitab yang perkasa (Kitabun Aziiz).
Surah
Al Hijr ayat 87
Artinya
:
“Dan
Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang
dan Al Quran yang agung (Al Qur’anul Adziim).
1.
Contoh-contoh keperkasaan ilmu
Surah
Al Israa’ ayat 82
Artinya
:
“Dan
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian.
Surah
Ar Ra’du ayat 31
Artinya
:
“Dan
Sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu dapat
menjalankan gunung-gunung atau bumi Jadi terbelah atau oleh karenanya
orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran Itulah dia) .
sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang
yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia
beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. dan orang-orang
yang kafir Senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau
bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah.
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
Surah
Al Hasyr ayat 21
Artinya
:
“Kalau
Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
1. Bagaimana Langkah-langkah untuk
mendapatkan ilmu
Surat
Al Anbiya ayat 73
Artinya
:
Kami
telah menjadikan mereka itu sebagai Imam-Imam yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu
menyembah,
Hadits
:
أَنَامدِيْنَةُ الْعلْمِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا فَمَنْ أَرَادَ الْمَدِيْنَةَ فَيَأْتِهَا مِنْ بَبِهَا
Artinya
:
“Aku
adalah kota ilm udan Ali adalah pintunya. Maka barang siapa menghendaki ilmu
maka hendaklah dia mendatangi pintu”.( R. ‘Uqaili, Ibnu ‘Adi, Thabraani dl Al-
Kabirdan Hakim dar iIbnu ‘Abbas dan r. Ibnu ‘Adidan Hakim dari Jabir darikirab
Al-JamiusShaghier 2, hal. 193) .
Hadits
:
أَنَامدِيْنَةُ
الْعلْمِ وَ اَبُوْ بَكَرٍ أَسَسُهَا وَعُمَرُ حِيْطَانُهَا وَعُثْمَانُ سَقْفُهَا
وَعَلِيٌّ بَابُهَا لاَ تَقُوْلُوْا فِي أَبِي بَكْرٍ وَعَلِيٍّ وَعُثْمَانٍ
إِلاَّ خَيْرًا.
Artinya
:
Dari
Abdullah Bin Said Rasullahbersabda : “Aku adalah kota Ilmu, Abu bakar
fondasinya, Umar temboknya, Utsman atapnya dan Ali pintunya (Ad DailamiJuz 1
No. 105)
1.
Kewajiban menuntut ilmu.
§
QS. 96/1,3 : Perintah untuk membaca.
§
QS. 47/19 :Perintah untuk mengetahui
bahwa tiada ilah kecuali Alloh.
§
QS. 2/31 :Nabi adam dibekali ilmu
pengetahuan.
§
Hadits Nabi Riwayat H.R. Ibnu Majah no.
220
Dari
Anas bin malik R.A iaberkata :
BersabdaRosulullohSAW
:
“Menuntut
ilmu (belajar) adalah kewajiban setiapmuslim.”
1.
Fungsi ilmu.
2.
Keimanan harus berlandaskan ilmu tidak
boleh berperasangka / menduga–duga.Qs.10/36.
§
QS. 22/54 :Sebagai landasan ilmu.
§
QS. 17/36 :Sebagai landasan amal.
“Barangsiapa
yang berama lberdasarkan ilmu pengetahuan niscaya Alloh akan mengajarkan
sesuatu yang belum ia ketahui.”
(H.R.
Ad-Dairami, Kitab Al-Mukoddimah, no:384)
1.
Kedudukan orang yang berilmu.
QS.
58/11 :Ditinggikan derajatnya.
QS.
39/9 :Mempunyai perbedaan dengan orang lain.
1.
Keutamaan menuntut ilmu.
§
QS. 3/7 : Dapat mengambil pelajaran dari
Al-Qur’an.
§
QS. 13/36 :Diberi kemudahan memahami
Alloh.
§
QS. 35/19 :Dapat memahami perumpamaan.
§
QS. 35/28 :Menumbuhkan rasa takut
(khouf) kepada Alloh.
Dari
Anas bin malik R.A. berkata :TelahbersabdaRosululloh SAW :
“Barangsiapa
yang keluar untuk menuntut ilmu
Maka ia
berada dijalan Alloh sampai ia kembali pulang.”
(HR.
At-Tirmidzi, KitabIlmi, no. 2571)
§
Dimudahkan jalan masuk surga. Hadits
Nabi SAW.
Barangsiapa
yang menempuh suatu jalan untuk
Untuk
mencari ilmu niscaya Alloh akan memudahkan
Baginya
jalan menuju surge.”
(HR.
Muslim, KitabDzikir, no. 4867)
Wallohu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar